Laman

Sabtu, 21 September 2013

Ayo Bangunlah Penuntut Ilmu (Bagian 4)

Bangunlah Engkau Wahai Orang Yang Lemah dalam menuntut Ilmu! (Bagian 4)

3. Dan adapun sebab yang ketiga : APA-APA YANG DIRASAKAN PENUNTUT ILMU DARI MASYAQQOH BADANIYYAH ATAU MASYAQQOH DZAHNIYYAH (KESULITAN BADAN, DAN KESULITAN PIKIRAN).

Kesulitan badan adalah seperti tempat pembelajaran yang jauh sekali, maka dia menjadi berat untuk pergi kesana, seolah-olah tempatnya tidak cocok untuknya, maka dia menjadi orang yang misalnya suka terlambat, dan meski dia datang di pelajaran akan tetapi dia tidak mendapatkan transportasi untuk pulang lagi ke rumahnya, atau dia akan datang ke rumah terlambat.... dan hal-hal lain yang semisal.




Adapaun kesulitan pikiran maka seperti seorang penuntut ilmu yang kesulitan memahami materi-materi syari'ah tertentu, dan itu seperti ilmu nahwu yang mana membantu banyak penuntut ilmu ketika mengalami kesulitan.

Dan saya katakan untuk menjawab hal tersebut :
Pertama : agar engkau mengetahui -Saudaraku penuntut ilmu- bahwa kesulitan dalam meraih ilmu adalah perkara kauniyyah, dan sunnah kauniyyah pastilah terjadi, dan pastilah menuntut ilmu berbarengan dengan kesulitan, dan sebaliknya kesulitan untuk berbarengan dengan menuntut ilmu, dan keduanya tidak akan terpisah selamanya. Maka kaidah yang digunakan untuk mengecualikannya adalah : BAHWA ILMU TIDAK BISA DIRAIH DENGAN JASAD YANG SANTAI, dan bahwa barang siapa yang menuntut ilmu pasti akan begadang malam, dan bahwa sebagian ilmu tidak akan memberikan dirinya padamu sampai engkau memberikan seluruh dirimu padanya, dan bahwa barang siapa menginginkan peristirahatan di akhirat maka dia akan maka dia akan meninggalkan peristirahatan badannya, dan lihatlah atsar berikut ini :

Berkata Al Ashmu'iy : Barang siapa yang tidak merasakan pahitnya menuntut ilmu sesaat, maka dia akan merasakan rendahnya kebodohan selamanya.

Dan dari sebagian salaf : Barang siapa yang TIDAK SABAR (PENGEN CEPAT BISA TAPI TIDAK MAU SUSAH, PENGEN BISA HURA-HURA DAN SENANG TERUS, NYANTAI -PENT) UNTUK BELAJAR, MAKA SISA UMURNYA BERADA DALAM KEBODOHANNYA, dan barang siapa yang bersabar atas menuntut ilmu maka urusannya akan menjadi kemuliaan di dunia dan di akhirat.

Berkata Abul Faraj ibnul Jauziy  -rahimahullah- : Aku memperhatikan dengan heran, bahwa segala sesuatu mempunyai jalan yang berbahaya yang panjang untuk dilewati, dan akan banyak rasa lelah untuk meraihnya, karena sesungguhnya ilmu yang mana dia merupakan semulia-mulianya perkara, maka tidak mungkin diraih tanpa rasa letih, dan tanpa begadang, tanpa mengulang-ulang, dan harus mengharamkan kelezatan dan rasa nyaman, sampai sebagian ahli fiqh mengatakan : Aku telah menetap selama bertahun-tahun ingin menikmati bubur daging yang aku tidak pernah bisa membelinya, karena waktu dijualnya adalah waktu mendengarkan pelajaran.

Dan sungguh indah orang yang mengatakan :
فَقُلْ لِمُرَجِّي مَعَالِي الأُمُورِ
بِغَيْرِ اجْتِهَادٍ رَجَوْتَ المُحَالاَ

Katakanlah kepada orang yang berharap kemuliaan urusan-urusan
Yang mana mereka tidak mau bersungguh-sungguh, Engkau telah berharap hal yang mustahil

Berkata Muslim dalam Shahihnya : Berkata Yahyaa ibn Abi Katsiir : Ilmu tidak akan di raih dengan jasad yang santai/nyaman.

Dan dikatakan : Barang siapa yang menginginkan kenyamanan di akhirat maka dia akan meninggalkan kenyaman di negeri dunia.

Berkata seorang penyair :
فَيَا وَصْلَ الحَبِيبِ أَمَا إِلَيْهِ
بِغَيْرِ مَشَقَّةٍ أَبَدًا طَرِيقُ

لاَ تَحْسَبِ المَجْدَ تَمْرًا أَنْتَ آكِلُهُ
لَنْ تَبْلُغَ المَجْدَ حَتَّى تَلْعَقَ الصَّبْرَا

Wahai penyambung cinta kepadanya
Yang engkau tidak mau kesusahan dalam menggapai jalannya
Jangan pernah engkau sangka bahwa kemuliaan itu adalah kurma yang engkau makan (yakni mudah dan enak -pent) 
Karna kau tak akan bisa mencapai kemuliaan tersebut tanpa menjilat kesabaran

Dan para ahli ilmu -rahimahullah- senantiasa melalui kesukaran yang berat untuk meraih ilmu, Imam Ibn Hisyaam seorang ahli nahwu -rahimahullah- pemilik kitab Qothrun Nadaa dan Al Mughniy dan selainnya menasehati para penuntut ilmu untukbersabar dari kesulitan dalam meraihnya, karena itu adalah SYARAT UNTUK MENDAPATKAN YANG DIINGINKAN (YAITU ILMU YANG MULIA DAN BERHARGA), maka beliau mengatakan :


وَمَنْ يَصْطَبِرْ لِلْعِلْمِ يَظْفَرْ بِنَيْلِهِ
وَمَنْ يَخْطُبِ الحَسْنَاءَ يَصْبِرْ عَلَى الْبَذْلِ

وَمَنْ لَمْ يُذِلَّ النَّفْسَ فِي طَلَبِ العُلَى
يَسِيرًا يَعِشْ دَهْرًا طَوِيلاً أَخَا ذُلِّ

وَمَنْ لَمْ يَذُقْ مُرَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً
تَجَرَّعَ ذُلَّ الجَهْلِ طُولَ حَيَاتِهِ

Barang siapa bersabar terhadap ilmu maka dia akan memperolehnya
Dan barang siapa yang melamar wanita cantik lagi baik, maka dia akan bersabar untuk mengorbankan yang dia miliki
Dan barang siapa yang tidak merasakan pahitnya diri ketika menuntut sesuatu yang tinggi
Maka dia akan menjalani kehidupannya sepanjang waktu bersama kerendahan.
Dan barang siapa yang tidak merasakan pahitnya menuntut ilmu sesaat saja
Maka dia akan meneguk hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

Dan aku mengingatkan pada diriku sendiri - yaitu : Abu Anas- Sesungguhnya aku ini masih dalam permulaan menuntut ilmu, dan aku menetapi waktu sekitar satu tahun yang mana aku kesulitan yang amat sangat dalam memahami nahwu, dan bersama dengan itu aku sangat bersemangat untuk menghadiri pelajaran, sampai Allah anugerahkan padaku pemahaman, falhamdulillah atas segala nikmat-nikmatnya.

Maka wajib bagimu wahai penuntut ilmu untuk berusaha keras untuk meraihnya, karena perkara ini sebagaimana yang dikatan ibnul Junaid : Tidaklah seseorang mempelajari sesuatu dengan kerja keras, dan kejujuran melainkan dia akan memperolehnya, maka jika dia tidak memperoleh seluruhnya dia akan mendapatakan sebagiannya.

Berkata murid-murid Al Allaamah Bahjah Al Atsary tentangnya : aku mengingat bahwa aku tidak dapat hadir mengikuti pelajaran pada suatu hari yang mengkhawatirkan, angin yang sangat kencang, hujan yang deras, banyak lumpur, dan aku mengira bahwa Syaikh tidak akan datang ke tempat belajar, maka ketika aku berangkat di hari yang kedua untuk belajar, maka Syaikh menghardik dengan nada marah :

Tidak ada kebaikan bagi orang yang terhalang belajar karena panas dan dingin

Kedua :
Agar engkau saudaraku penuntut ilmu tahu bahwasanya dengan ketidaksukaan terhadap kepahitan ini dan rasa lelah ini yang mana engkau dapati ketika menuntut ilmu, melainkan Allah akan mencampurkan kepahitan ini dengan rasa manis dan kellezatan yang engkau tidak akan mendapatinya kecuali ketika berusaha menuntut ilmu, dan dengarlah apa yang dikatakan salafush shoolih -rahimahumullah- :

Berkata Ibn Abi Haatim : Aku mendengar Al Muzanniy mengatakan : dikatakan kepada Asy Syaafi'iy : bagaimana rasa keinginanmu terhadap ilmu? Maka dia menjawab : aku ingin mendengar huruf demi huruf -maksudnya : kata demi kata- yang mana aku belum mendengarnya, maka anggota badanku ingin mempunyai pendengaran yang mana dia dapat menikmati sebagaimana telinga-telinga menikmatinya.

Maka diaktakan padanya : bagaimana semangatmu atas ilmu?

Maka dia menjawab : semangat bermacam-macam yang berkumpul/banyak untuk memperoleh kelezatan sebagaimana memperoleh harta

Maka dikatakan padanya : bagaimana caramu mencarinya?

Maka dia menjawab : Sebagai mana seorang perempuan yang tersesat mencari anaknya, dan dia tidak mempunyai anak yang lain.

Berkata Az Zamakhsyariy -rahimahullah- mensifati kelezatan yang dirasakan ahli ilmu dengan bangun malam, dan begadang panjang :

سَهَرِي لِتَنْقِيحِ العُلُومِ أَلَذُّ لِي
مِنْ وَصْلِ غَانِيَةٍ وَطِيبِ عِنَاقِ

وَتَمَايُلِي طَرَبًا لِحَلِّ عَوِيصَةٍ
أَشْهَى وَأَحْلَى مِنْ مُدَامَةِ سَاقِي

وَصَرِيرُ أَقْلاَمِي عَلَى أَوْرَاقِهَا
أَحْلَى مِنْ الدُّوكَاءِ وَالعُشَّاقِ

وَأَلَذُّ مِنْ نَقْرِ الفَتَاةِ لِدُفِّهَا
نَقْرِي لِأُلْقِي الرَّمْلِ عَنْ أَوْرَاقِي

أَأَبِيتُ سَهْرَانَ الدُّجَى وَتَبِيتَهُ
نَوْمًا وَتَبْغِي بَعْدَ ذَاكَ لَحَاقِي؟!

Waktu begadangku untuk memperbaiki ilmu adalah lebih lezat bagiku...
Dari mendapatkan kekayaan dan daging kambing yang lezat...
Dan aku berjalan miring/sempoyongan gembira karena berhasil menyelesaikan masalah
Adalah lebih nikmat dan lebih manis dari minuman yang dihidangkan pelayan
Dan bunyi penaku di atas kertas-kertas
adalah lebih manis dari minuman manis dan rasa asmara
Dan adalah lebih lezat dari tabuhan duff pemuda
Yaitu tabuhanku ketika membersihkan kerikil dari kertas-kertasku
Apakah aku yang begadang dalam kegelapan malam dan engkau di malam hari
tidur kemudian setelah itu engkau menyangka akan memperoleh hasil yang sama denganku?

Dan dengan syair tadi selesailah apa yang aku inginkan untuk dijelaskan, dan hanyalah Allah tempat aku meminta untuk menjadikan perkataan-perkataan ini bermanfaat, dan agar dapat dibaca kepada saudara-saudaraku untuk meraih ilmu syar'i

وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

Tanbiih penerjemah :
Hendaknya perkataan berupa targhiib dan tarhiib dari para pendahulu kita ini tidak dijadikan hal untuk menghukumi keadaan seseorang. Kemudian terjadi vonis pada seseorang "Anda pemalas, anda tidak mendapat barokah hari ini" "Anda bla bla bla, fulan bla bla bla" karena bisa jadi kita tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari orang tersebut. Kalau anda mendapati keadaan yang demikian (baca : buruk) pada saudara anda, maka berkhusnuzhonlah dan carilah banyak banyak udzur yang yang bisa dijadikan alasan untuknya. Para salaf terhadap dirinya tidak bermanja-manja, tidak banyak beralasan, akan tetapi mereka terhadap orang lain sangat lembut dan penyayang, dan memberikan udzur. Bandingkan keadaan mereka dengan kita yang sangat jauh dari mereka. Apakah yang sudah kita korbankan untuk meraih ilmu yang mulia ini?
Wallahu a'lam

- Selesai -

Diterjemahkan oleh saudaraku alfadhil Abu Saliimah (hafidzahullah) dari kitab  
القصور في طلب العلم: أسبابه وعلاجه
dengan peringkasan dan sedikit penambahan
Link download : 
http://www.archive.org/download/zamallahn/zamallahn.pdf
Pinjam gambar dari www.forum.rjeem.com
Sumber : http://sunnahkami.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_112.html

Ayo Bangunlah Penuntut Ilmu (Bagian 3)

Bangunlah Engkau Wahai Orang Yang Lemah dalam menuntut Ilmu! (Bagian 3)

2. Sebab yang memperdaya kebanyakan penuntut ilmu adalah SIBUKNYA MEREKA DALAM MEMPEROLEH RIZQI DAN BEKERJA KERAS DI DALAMNYA.

Ini adalah penyakit yang kedua, penyakit berbahaya yang memperdaya dari menuntut ilmu, engkau dapati kebanyakan manusia -Wal 'Iyaadzu billah- menjadi keledai di siang hari (saking kerasnya bekerja di siang hari -pent), dan mereka menjadi bangkai di malam hari (karena tidak pernah bangun malam -pent), karena kerasnya mejadi rizqi. Engkau dapati semisal mereka ketika orang-orang tersebut memperoleh jalan mendapatkan uang, maka mereka mengorbankan tenaganya, hati-hati mereka, pikiran mereka, bahkan hidup mereka, ya seluruh hidup mereka.

Dan ini -Wallahi- wabah yang besar, saya telah melihat -wallahi- kebanyakan manusia dengan sebab ini mereka meninggalkan ilmu yang merupakan hal paling mulia untuk dicari, mereka berlari meninggalkannya di belakang hal yang paling merugi untuk dicari ; yaitu Ad Dunyaa !!




Maka engkau dapati semisal mereka  -ketika mereka dalam awal menuntut ilmu- jika mereka menemui hal yang paling rendah dan paling sedikit perbandingannya di antara perkara dunia -yang mana bisa jadi tempatnya diremehkan- dan di antara pelajaran yang mereka datangi, yang mana memberikan manfaat di akhirat mereka, maka mereka berpaling ke dunia, dan melarikan diri dari pelajaran, seakan-akan mereka TELAH TERLEPAS DARI IKATAN, dan SEAKAN-AKAN MEREKA MENUNGGU HAL INI, UNTUK DAPAT LEPAS DARI PERBUDAKAN BELAJAR.

Saudaraku, mengapa kita terus menerus memberikan kerendahan dalam agama kita? Mengapa kita terus menerus jika kita berada di antara dua perkara dunia dan akhirat kita memilih dunia? Mengapa kita tidak memilih akhirat sekali saja dalam hidup kita, sampai kita mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat?

Ya, mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan beramal dengannya adalah merupakan realisasi kebahagiaan yang hakiki; berkata Ibnul Qoyyim -rahimahullah- :KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI adalah KEBAGAHIAAN ILMU YANG BERMANFAAT DAN BUAHNYA; Karena hal itu selalu ada di setiap keadaan yang berbeda-beda, dan adalah teman bagi seorang hamba dalam perjalanannya, dan di tiga negeri: Negeri dunia, negeri Barzakh, dan Negeri Akhirat, dan dengannya di daki tangga-tangga keutamaan dan derajat-derajat kesempurnaan.

Dan obat dari wabah yang berbahaya ini adalah :
Pertama : Engkau harus mengetahui bahwa barang siapa yang Allah mudahkan jalannya menuntut ilmu, maka dia berpaling darinya, dan tidak mempedulikannya, maka dia berhak mendapatkan siksa, murka dan adzab Allah ta'la.

Berkata sebagian salaf : Barang siapa yang Allah halangi darinya ilmu, maka Allah akan mengadzabnya atas kebodohannya, dan adzab yang paling keras darinya adalah ketika dia menerima ilmu atau Allah memberi petunjuk padanya, akan tetapi dia membelakanginya dan tidak beramal denganya.

Kedua : Ketahuilah bahwa hal ini adalah fitnah dan ujian, dan orang yang cerdas lagi pandai adalah orang yang memilih agamanya, dan mendahulukan agamanya dari dunianya, meskipun dunia itu mendatanginya dengan seindah-indah perhiasan dan keindahan. Lihatlah kepada atsar-atsar Salafush shoolih dalam mengutamakan ilmu syar'i dari segala kelezatan dan syahwat :

Berkata Ibnu Abbas -radhiyallahu anhumaa- : Ketika pintu-pintu kota dibuka maka manusia (berlomba) mendatangi dunia, sedangkan aku mendatangi Umar -radhiyallahu anhu-

Ketika pintu-pintu negri dibuka dengan sebab peperangan di jalan Allah, maka kebanyakan manusia mendatangi dunia, kecuali Ibnu Abbas yang cerdas lagi pandai, maka dia mendatangi Umar untuk belajar agama darinya.

Berkata seorang penyair :

لِكُلِّ بَنِي الدُّنْيَا مُرَادٌ وَمَقْصِدٌ
وَإِنَّ مُرَادِي صِحَّةٌ وَفَرَاغُ

لِأَبْلُغَ فِي عِلْمِ الشَّرِيعَةِ مَبْلَغًا
يَكُونُ بِهِ لِي لِلْجِنَانِ بَلاَغُ

وَفِي مِثْلِ هَذَا فَلْيُنَافِسْ أُولُو النُّهَى
وَحَسْبِي مِنَ الدُّنْيَا الغَرُورِ بَلاَغُ

فَمَا الْفَوْزُ إِلاَّ فِي نَعِيمٍ مُؤَبَّدٍ
بِهِ العَيْشُ رَغْدٌ وَالشَّرَابُ يُسَاغُ

Setiap para pencari dunia mempunyai maksud dan tujuan
Dan sesungguhnya tujuanku adalah kesehatan dan kelapangan
Untuk mendapatkan ilmu syar'i dengan sebenar-benarnya
Yang mana dengannya aku bisa memperoleh surga
Dan yang semisal dengan itu maka berlombalah orang orang yang cerdas
Cukuplah bagiku dunia yang menipu lagi memperdaya
Maka tidak ada kemenangan kecuali pada kenikmatan (surga) yang abadi
Dengannyalah kehidupan, kemakmuran, dan minuman diperoleh

Berkata seseorang kepada Al Hasan : Wahai Abu Sa'iid, maka Al Hasan berkata padanya : Ambillah seperenam dirham karena engkau telah sibuk untuk memanggil manggil : Wahai Abu Sa'iid

Ketiga : Engkau harus membaca atsar-atsar salaf bagaimana pengorbanan mereka dalam menuntut ilmu.

Keempat : Engkau harus mengetahui bahwa ilmu syar'i itu akan membukakan bagimu pintu rizqi.

Kelima : Engkau harus mengetahui bahwa dengan semangatmu dalam menuntut ilmu syar'i, maka Allah akan mencukupkanmu, dan memberikan barokah di dalam rizqimu

Lihatlah Sufyaan Ats Tsauri -rahimahullah- mengatakan : ketika aku ingin menuntut ilmu maka aku berdoa : Ya Allah, sesungguhnya  kami membutuhkan penghidupan, dan aku melihat ilmu sedang dipelajari, maka aku katakan : Aku akan menghabiskan waktuku untuk mempelajarinya, dan beliau berkata : Dan aku meminta kepada Allah kecukupan.

Kemudian beliau terus bertekad kuat untuk belajar ilmu, sampai Ibunya memeliharanya/menanggung biayanya. Maka ibunya mengatakan : Wahai anakku, carilah ilmu, dan aku akan menanggung biayamu/mencukupimu dengan alat pemintalku.

Maka ketika LURUS/JUJUR NIATNYA -rahimahullah- DAN BERTEKAD DENGAN KERJA KERAS UNTUK MERAIHNYA, maka Allah mudahkan baginya untuk belajar, sampai...akhirnya beliau menjadi Amiirul Mu'miniin fil Hadiits.

Keenam : Engkau harus mengetahui ukuran/nilai majelis ilmu yang engkau tinggalkan, yang engkau remehkan karena tujuan dunia yang fana yang akan pergi darimu.

Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabada : Sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta'aala - mempunyai malaikat-malaikat yang terus berkeliling mencari majelis dzikir. Apabila mereka menemukan majelis dzikir tersebut, maka mereka akan duduk bersama mereka, dan mereka akan mengembangkan sayapnya satu dengan yang lainnya, sampai sayap tersebut memenuhi ruang di antara mereka dan langit dunia. Maka apabila majelis dzikir telah selesai, mereka akan naik ke langit, Kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya : Kemudian mereka ditanya Allah azza wa jalla -dan Allah Maha Mengetahui tentang keadaan mereka- Dari mana kalian datang? Jawab : Dari sisi hamba-hamba Mu di Bumi, yang mana mereka senantiasa bertasbih, bertakbir, bertahlil, dan bertahmid, dan meminta kepada Mu, Allah ta'ala berfirman : Apa yang mereka minta dariKu? Jawab : Mereka meminta surga Mu, Allah berfirman : apakah mereka sudah melihat surga Ku? Jawab : belum, mereka belum melihatnya ya Allah. Allah berfirman : Bagaimana seandainya kalau mereka sudah melihat surgaKu? Malaikat berkata : Mereka juga memohon perlindungan kepada Mu ya Allah. Allah berfirman : Dari apa mereka memohon perlindungan kepada Ku? Jawab : Mereka minta perlindungan dari neraka Mu ya Allah. Allah berfirman : Apa mereka sudah pernah melihat neraka Ku? Jawab :  belum, mereka belum pernah melihatnya. Allah berfirman : Maka bagaimana jika seandainya mereka sudah pernah melihatnya. Para malaikat berkata : Ya Allah mereka juga memohon ampun kepada Mu? Allah ta'ala berfirman : Ketahuilah para malaikat Ku,sesungguhnya aku telah mengampuni mereka, memberikan apa yang mereka minta, dan melindungi mereka dari api neraka. Para malaikat berkata : Ya Allah di dalam majelis itu ada seorang hamba yang berdosa dan kebetulan hanya lewat lalu duduk bersama mereka. Maka Allah berfirman : Ketahuilah bahwa sesungguhnya Aku akan mengampuni orang tersebut. Sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang teman duduknya tidak akan celaka karena mereka. (Perbandingan nilai yang jauh antara apa yang didapat ketika mencari dunia dan datang di majelis ilmu -pent)

Berkata Sahl ibn Abdillah At Tastariy : Barang siapa yang menginginkan untuk melihat majelisnya para nabi, maka lihatlah majelisnya para ulama.

Ketujuh : Engkau harus mengetahui bahwa berpaling ke dunia, dan meninggalkan menuntut ilmu syar'i adalah merupakan macam-macam kerendahan yang sangat dalam.

Bersambung …..


Diterjemahkan oleh saudaraku alfadhil Abu Saliimah (hafidzahullah) dari kitab  
القصور في طلب العلم: أسبابه وعلاجه
dengan peringkasan dan sedikit penambahan
Link download : 
pinjam gambar dari www.hor3en.com

Sumber : http://sunnahkami.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_12.html