PENGANTAR
Inilah
kisah seorang wanita tua dari Bani Israil yang mendapatkan peluang
emas. Dia memanfaatkannya bukan untuk mendapatkan harta dan benda dunia,
tetapi untuk meraih derajat tinggi di Surga yang penuh dengan
kenikmatan. Musa meminta kepadanya supaya menunjukkan kubur Yusuf untuk
membawa jasadnya pada waktu dia keluar dari Mesir bersama Bani Israil.
Nenek ini menolak, kecuali dengan syarat bahwa dia harus menyertai Musa
pada hari Kiamat di Surga. Maka Allah memberikan apa yang dimintanya.
Seperti inilah ambisi-ambisi tinggi, jiwa yang berhasrat meraih
derajat-derajat tinggi.
Beberapa
sahabat berambisi untuk meraih derajat tinggi seperti ini, dan di
antara mereka adalah Ukasyah bin Mihshan. Dia memohon kepada Rasulullah
agar termasuk dalam tujuh puluh ribu golongan manusia terpilih yang
masuk Surga (tanpa hisab). Wajah mereka seperti wajah rembulan di malam
purnama. Mereka tidak kencing, tidak buang air besar, tidak meludah.
Lalu Rasulullah menyampaikan kepada Ukasyah bahwa dia adalah satu dari
mereka. Termasuk juga Abu Bakar yang berambisi dipanggil dari segala
pintu Surga. Termasuk pula sahabat yang memohon kepada Rasulullah agar
bisa menemaninya di Surga, lalu beliau bersabda kepadanya, "Bantulah aku
atas dirimu dengan memperbanyak sujud."
NASH HADIS
Hakim
meriwayatkan dalam Mustadrak dari Abu Musa bahwa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Salam singgah kepada seorang Badui. Beliau dimuliakan, maka
beliau bersabda kepadanya, "Wahai Badui, katakan keperluanmu." Dia
menjawab, "Ya Rasulullah, seekor unta betina dengan pelananya dan domba
betina yang diperah oleh keluargaku." Ini diucapkannya dua kali.
Rasulullah berkata kepadanya, "Mengapa kamu tidak seperti nenek tua Bani
Israil?" Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa nenek tua Bani
Israil itu?" Rasulullah menjawab, "Sesungguhnya Musa hendak berjalan
membawa Bani Israil, tetapi dia tersesat di jalan. Maka para ulama Bani
Israil berkata kepadanya, 'Kami katakan kepadamu bahwa Yusuf mengambil
janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak pergi dari Mesir sehingga
kami memindahkan tulang-tulangnya bersama kami." Musa bertanya, "Siapa
di antara kalian yang mengetahui kubur Yusuf?" Mereka menjawab, "Yang
tahu di mana kuburan Yusuf hanyalah seorang wanita tua Bani Israil."
Musa memintanya agar dihadirkan. Musa berkata kepadanya,"Tunjukkan
kepadaku di mana kubur Yusuf." Wanita itu menjawab, "Aku tidak mau
hingga aku menemanimu di Surga." Rasulullah Musa tidak menyukai
permintaannya, maka dikatakan kepadanya, "Kabulkan permintaannya." Musa
pun memberikan apa yang diminta. Lalu wanita itu mendatangi sebuah danau
dan berkata, "Kuraslah airnya." Ketika air telah surut, wanita itu
berkata, "Galilah di sini." Begitu mereka menggali, mereka menemukan
tulang-tulang Yusuf. Begitu ia diangkat dari tanah, jalanan langsung
terlihat nyata seperti cahaya pada siang hari."
TAKHRIJ HADIS
Hadis
ini diriwayatkan oleh Hakim dalam Mustadrak (2/624), no. 4088. Dia
berkata, "Hadis ini sanadnya shahih, dan keduanya (Bukhari Muslim) tidak
meriwayatkannya."
PENJELASAN HADIS
Yang
memicu Rasulullah untuk menyampaikan kisah tentang wanita tua Bani
Israil seperti dalam hadis di atas adalah bahwa seorang Badui ditamui
oleh Rasulullah, maka dia menghormati dan memuliakannya. Lalu Rasulullah
memintanya untuk datang kepadanya agar bisa membalas kebaikan dengan
kebaikan. Ketika Badui itu datang, Rasulullah menanyakan hajatnya. Dia
pun meminta sedikit harta benda dunia, berupa seekor unta betina dengan
pelananya sebagai tunggangan dan domba betina yang bisa diandalkan
susunya. Rasulullah merasa permintaan dan hajat si Badui tersebut remeh,
maka beliau menyampaikan hadis tentang wanita tua Bani Israil yang
mengutarakan satu permintaan besar kepada Musa manakala kesempatan itu
terbuka. Dia tidak mau memenuhi permintaan Musa sebelum Musa menyanggupi
permintaannya, yaitu menyertainya di Surga. Wanita tua ini tidak
menuntut emas dan perak dari Rasulnya, dan tidak meminta unta atau sapi
atau kambing. Seandainya si Badui itu meminta kepada Rasulullah seperti
permintaan wanita ini manakala Rasulullah membuka peluang meminta
untuknya, niscaya dia sangatlah beruntung. Doa Rasulullah mustajab.
Sekiranya dia meminta doa kepadanya untuk kebaikan Akhirat, niscaya dia
akan meraih banyak kebaikan. Rasulullah memberitakan bahwa sebab
persyaratan yang diminta oleh wanita tua ini kepada Musa untuk bisa
menemaninya di Surga adalah karena dia mengetahui satu ilmu yang tidak
diketahui oleh siapa pun dari Bani Israil. Dia mengetahui tempat kubur
Yusuf ‘Alayhi Salam. Dan Yusuf telah mengambil janji kepada orang-orang
yang ada di sekelilingnya dari kalangan Bani Israil agar membawa
tulangnya bersama mereka manakala mereka keluar dari bumi Mesir ke tanah
suci.
Ketika
Allah mengizinkan Musa dan kaumnya agar keluar, mereka tersesat. Musa
terheran-heran karenanya. Dia meyakini bahwa pasti ada rahasia dalam
urusan ini. Dia bertanya kepada orang-orang yang bersamanya tentang apa
yang terjadi. Maka ulama Bani Israil menyampaikan janji yang diambil
oleh Yusuf kepada bapak mereka. Pada saat itu Musa bertanya tentang
kubur Yusuf agar bisa melaksanakan permintaannya, tetapi tidak seorang
pun mengetahui kuburnya kecuali seorang wanita tua Bani Israil. Musa
meminta kepadanya untuk menunjukkan kubur Yusuf. Wanita tua ini menolak
kecuali jika Musa mengabulkan permintaannya, dan ketika Musa menanyakan
apa keinginannya, ternyata dia menuntut perkara besar. Dia ingin bersama
Musa di Surga. Musa tidak ingin mengabulkan permintaannya. Mungkin
karena dia melihat permintaannya berlebih-lebihan, apa yang dilakukannya
tidak sepadan dengan derajat yang diminta, atau bisa jadi karena Musa
tidak bisa mengabulkan permintaan atas sesuatu yang bukan wewenangnya.
Maka Allah mewahyukan kepadanya supaya mengabulkan tuntutannya. Dan
barangsiapa meminta kepada Allah atas perkara-perkara yang tinggi,
niscaya Allah mengabulkan permintaannya, walaupun dia tidak mencapai
derajat orang-orang yang berhak meraih derajat tersebut.
Orang
yang mencari Syahadah dengan benar, niscaya Allah menyampaikannya
derajat orangorang yang mati syahid, walaupun dia mati di atas tempat
tidurnya. Orang yang meminta derajat ulama atau orang-orang yang
dermawan, niscaya Allah menyampaikannya pada derajat mereka, walaupun
tidak beramal seperti amal mereka. Rasulullah menyampaikan kepada kita
bahwa, setelah wanita tua ini meraih apa yang diinginkannya, dia
mengantarkan Musa dan orang-orangnya ke sebuah danau. Dia meminta agar
air danau itu dikuras, lalu mereka pun berhasil mengangkat jasad Yusuf
dari tempat tersebut. Manakala mereka mengangkat jasad Yusuf dan
membawanya berjalan, jalanan pun menjadi terang bagi mereka seterang
siang hari.
PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
1.
Dorongan Rasulullah kepada para sahabat dan umatnya agar mencari
derajat-derajat yang tinggi, sebagaimana dilakukan oleh wanita tua
tersebut ketika dia meminta kepada Musa. Dalam hadis shahih dari
Rasulullah, bahwa beliau meminta sahabatnya agar memohon Firdaus kepada
Allah yang merupakan tengah-tengah Surga dan puncak Surga dan atapnya
adalah Arasy Allah.
2.
Pemberitaan Rasulullah tentang sebagian kejadiankejadian secara detail
yang terjadi pada ahli kitab dan tidak diketahui oleh mereka. Di
antaranya adalah kisah wanita tua ini.
3. Hadis membenarkan sebagian kejadian dan peristiwa yang disebutkan oleh Taurat.
4. Adanya wanita-wanita yang baik, pemilik semangat yang tinggi di kalangan Bani Israil.
5.
Berita tentang pengambilan janji oleh Yusuf atas Bani Israil agar
memindahkan tulang-tulangnya ke tanah suci, dan berita tentang
pemindahan yang dilakukan oleh Bani Israil, akan tetapi kita tidak
mengetahui tempat dia dikubur.
6.
Para Nabi dan Rasul dibolehkan mengambil janji kepada para pengikutnya
dan para kerabatnya agar melakukan apa yang baik bagi mereka.
7.
Perjanjian yang telah disepakati atas generasi umat pertama berlaku
lazim bagi yang datang sesudah mereka. Perjanjian yang diambil oleh
Yusuf atas orang-orang yang bersamanya mengikat orang-orang yang datang
sesudah itu. Begitu pula janji-janji Bani Israil yang diambil atas
generasi pertama mereka dari Allah atau dari Rasul-Rasul mereka adalah
lazim atas mereka. Begitu pun janji-janji yang diambil atas Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan sahabat-sahabatnya.
8.
Para hamba bisa tidak mendapatkan taufik jika mereka tidak menunaikan
keinginan dan syariat Allah, sebagaimana Bani Israil yang tersesat
manakala mereka meninggalkan tulang-tulang Yusuf pada saat mereka
keluar.
9.
Hadis ini tidak bertentangan dengan hadis lain yang shahih, di mana
Rasulullah memberitakan bahwa Allah mengharamkan bumi untuk memakan
jasad para Nabi. Karena yang dimaksud dengan tulang tulang Yusuf adalah
jasadnya, bukan karena jasadnya habis dan yang tertinggal hanyalah
tulang-tulangnya.
10.
Kurangnya perhatian Bani Israil sejak pertama kali terhadap
penghormatan kepada kubur-kubur para Nabi. Buktinya, mereka tidak
mengetahui – padahal Musa berada bersama mereka – tempat kubur Nabi
Yusuf.
Judul :
صحيح القصص (kisah-kisah shahih)
Penulis :
Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor
(Guru Besar Universitas Islam Yordania)
Penterjemah & Editor :
Tim Pustaka ELBA
Download :
(http://dear.to/abusalma]
Sumber: http://sunnahkami.blogspot.com/2010/12/kisah-nenek-yang-masuk-surga-di-zaman.html